Sejarah PAMERTI

Mungkin sama dengan organisasi sosial lainya, bahwa PAMERTI (Pasederekan Penggemar Merpati Tinggian) merupakan organisasi sosial yang memiliki kesederhanaan. Untuk semuanya, baik tujuanya, pengurus maupun aktivitasnya. Dan yang pasti adalah logistik atau pendanaannya.Namun, ketika dilihat dari interaksi dan dinamika nafas kehidupan organisasi ini, ternyata tak sesederhana yang dibayangkan.

PAMERTI bermula dari sekumpulan orang yang gemar bermain atau nggabur merpati di sepanjang gang nakulo perumahan kasongan permai. Kira-kira tak lebih dari 7 orang ada di sana. Saat itu mereka masih menggunakan lapak panggung seadanya. Selang beberapa saat, mulailah sejumlah orang berada di sana, tak sebatas orang-orang di gang Nakulo, namun bertambah dari gang-gang lainya. Interkasi pun berlanjut dan semakin memiliki keinginan yang lebih ingin berkembang.

 Sekitar bulan April 2010, dengan sejumlah kemauan kuat dan logistik seadanya yang digali dari orang-orang di sana, melalui rapat yang dihadiri 15 orang dibentuklah sebuah organisasi, yakni PAMERTI. Pada saat itu terpilih sebagai pengurus yakni Ketua: Didik Rohadi, sekretaris: Jayadi, Bendahara: Ndoko dan seksi keamanan Rudi dan Agus. Selang beberapa waktu, berkembang keanggotaanya . Tidak sebatas warga perumahan kasongan permai, namun banyak penggemar merpati yang ada di wilayah seputar perumahan ikut bergabung. Saat itu area latih dipindahkan di atas sungai sebelah timur perumahan.

Selaras dengan berjalanya waktu dan interaksi para anggota dengan lapak-lapak latih di sejumlah daerah, maka berkembang pula berbagai gagasan dan keinginan. Satu yang pasti, bahwa dikemudian hari kesadaran untuk membuat lapak lebih baik yang menjamin kenyamanan melatih merpati, maka ada keinginan untuk memindahkan area latih dari atas sungan ke tanah milik kas desa yang berada di belakangnya. Untuk itu, PAMERTI membentuk sebuah kepanitiaan dan proposal pengembangan lapak yang diketuai oleh Pak Agung. Al hasil, keinginan tersebut bisa secara defacto terkabul. Dengan restu Pak Kadus Banyon secara lisan diberikan ijin untuk menempati tanah kas desa.

Dengan berbagai dinamikanya, seperti kevakuman sejumlah pengurus, friksi dan pasang surut keaktifan anggota serta meriahnya lomba-lomba yang berhasil diselenggarakan, PAMERTI terus berjalan sampai akhirnya terbentuk kepengurusan periode 2012 -2014.

Menurut Pak Bambang, perbedaan komposisi kepengurusan PAMERTI saat ini adalah respon dari keinginan para anggota dalam memaksimalkan aktivitas-aktivitas organisasi. Semoga berjalan lebih baik.

Salam langit, salam PAMERTI.











Tidak ada komentar: